I.
BIOGRAFI KITAB المعجم
المفصل في الإعراب.
Nama Kamus :
المعجم المفصل في الإعراب.
Pengarang :
Thohir Yusuf Al-Khatib
Pengoreksi :
Dr. Amil Badi’ Ya’qub
Penerbit :
Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah
Tempat Terbit :
Beirut
Tahun Terbit :
2000
Cetakan Ke :
Tiga (3)
Bahasa Tranliterasi :
Arab-Arab
Jumlah Kosakata :
487 Kata
Jumlah Halaman :
542
II.
TELA’AH DAN PANDANGAN PENULIS TERHADAP المعجم المفصل في الإعراب.
Kitab ini
merupkan kamus berbahasa Arab yang menerangkan tentang i’rab beberapa
kosakata (mufradat) di dalam bahasa Arab dengan tinjauan disiplin ilmu
nahwu. Jadi di dalam kamus ini hanya memuat penjelasan yang berbau ilmu nahwu
saja, tidak menyangkut masalah sharaf ataupun balaghah.
Di dalam kamus
ini setiap kosakata-kosakata yang ingin dicari dijelaskan dengan penjelasan
yang ditinjau dari segi ilmu nahwu. Setelah menjelaskan kosakata tersebut,
Pengarang memberikan contoh-contoh berupa kalimat yang memuat kosakata
tersebut, adakalanya contoh-contoh tersebut diambilkan dari ayat-ayat Al-Qur’an
seperti contoh pada halaman 453:
هَا أَنْتُمْ
أُولاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ
وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الأنَامِلَ
مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ
الصُّدُورِ (آل عمران: 119)
Dan ada juga yang berupa syair seperti pada halaman 340:
لاتَقْرَبَنَّ
الدَّهْرَ آلَ مُطَرَّفٍ إنْ ظالمًا أبدًا وإنْ مَظْلوْمًا
Atau berupa qoul (perkataan orang lain) seperti pada halaman
442:
نحو
قولهم: ((نَاشَدْتُكَ اللهَ إِلاَّ رحمْتَنِيْ))
Atau juga berupa ilustrasi dari Pengarang pribadi seperti yang
terdapat pada halaman 118:
نحو:
((جاء خالدٌ بعيْنِه))
Setelah disebutkannya contoh-contoh seperti tersebut, kemudian Pengarang
memberikan penjelasan mengenai satu persatu kosakata yang ada di dalam contoh-contoh
tersebut, yaitu berupa peng-i’rab-an.
Dengan berbagai
alasan tersebut dapat Penulis simpulkan bahwa kamus ini termasuk jenis Kamus
Tematik (معاجم المعاني), dengan pertimbangan utama bahwa kamus ini hanya
menitikberatkan pada penjelasan, penjabaran fungsi dan peng-i’rab-an kosakata-kosakata
dari sisi ilmu nahwu saja. Kamus ini mempunyai bandingannya, yaitu المعجم المفصل في الصرف yang dikarang oleh Raaji Al-Asmar.
Setelah Penulis
mengamati kamus ini dengan saksama, dapat ditemui bahwa asas penyusunan yang dipakai
Pengarang dalam menyusun kamus ini adalah asas alfabetis (al-faba’iy) atau
tartibu al-huruf.
Sedangkan
teknik yang dipakai dalam pemakaian kamus ini belum Penulis temukan penamaannya
secara baku di dalam literatur ilmu leksikal yang sudah Penulis baca. Akan
tetapi Penulis akan tetap menjelaskan secara ringkas mengenai teknik yang bisa
dipakai dalam menggunakan kamus ini. Seseorang yang hendak memakai kamus ini untuk
mencari kosakata-kosakata, ia bisa menuju langsung pada bab huruf awal dari
kata tersebut. Contohnya:
Ketika kita ingin
mencari kata إِذَا, kita bisa mencarinya pada bab hamzah.
Setelah itu kita bisa mengurutkan hurufnya dari awal sampai akhir dalam mencari
kata tersebut pada bab hamzah. Huruf pertama setelah hamzah adalah
dzal, baru kemudian alif (إ - ذ - ا). Hal ini dikarenakan dalam bab hamzah tentunya terdapat banyak
kata yang di awali dengan huruf hamzah. Seperti contoh demikian:
(أ)
1.
أب
2.
أبًا
3.
إذَا
|
Teknik tersebut
dapat diaplikasikan ketika seseorang ingin menggunakan cara manual. Namun, sebenarnya
ia bisa dengan mudah menemukan kata yang ia cari tanpa cara manual, karena di
dalam kamus ini sudah tersedia daftar isi yang terletak di halaman paling
belakang. Akan tetapi dalam pemakaian daftar isi tetap menggunakan teknik
manual seperti tadi, hanya saja pada daftar isi dapat mempermudah pembaca dalam
mencari halaman.
Model penulisan
isi di dalam kamus ini adalah memakai harakat, walaupun tidak secara
keseluruhan Pengarang memberikan harakat. Pengarang hanya memberikan harakat
pada kedudukan huruf-huruf yang krusial saja.
Adapaun
penataan kontennya adalah; pada halaman 1-4 berupa cover dalam, halaman
5-6 berisikan muqadimah dari Pengarang, halaman 7-488 memuat isi utama
kamus, halaman 489-518 berisi contoh peng-i’rab-an oleh Dr. Amil Badi’ Ya’qub pada tujuh ayat dari surat
Al-Fatihah dan dua puluh lima ayat dari surat Al-Baqarah, dan pada halaman
519-542 berupa daftar isi kitab ini.
Thohir Yusuf Al-Khatib dapat
mengarang kamus ini setelah pengalamannya selama 25 tahun. Di dalam menyusun
kitab ini ia juga mendapatkan bimbingan langsung dari gurunya, yaitu Dr. Amil Badi’ Ya’qub. Hal penting yang mendasari
dikarangnya kamus ini adalah karena kebutuhan dari para pelajar akan pehaman i’rab
dengan cara yang tepat dan mudah difahami. Pada hal ini para pelajar
menganggap i’rab sebagai masalah yang sangat sulit untuk dipelajari.
Oleh karena itu Pengarang mencoba mengurangi tingkat kesulitan yang ada di
dalamnya dengan menulis kamus ini.
III.
KELEBIHAN KITAB المعجم
المفصل في الإعراب.
Kamus ini
memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu:
1.
Sistematika
penyusunannya menggunakan asas alfabetis sehingga mempermudah pembaca dalam
mencari kosakata.
2.
Dilengkapi
dengan daftar isi pada halaman paling akhir, sehingga pembaca lebih mudah untuk
mencari kosakata beserta halamannya. Hal ini berbeda dengan kebanyakan kamus
yang tidak menyediakan fasilitas daftar isi.
3.
Selain
masalah peng-i’rab-an, di dalam kamus ini juga memuat penjelasan dan
keterangan seputar kosakata yang ada di dalamnya, sehingga pembaca tidak hanya
mendapatkan pengetahuan mengenai peng-i’rab-an kata saja, melainkan ia
juga mendapatkan pengetahuan yang bersangkutan tentang kosakata tersebut.
4.
Pembahasannya
diuangkapkan secara lugas, ringkas dan jelas.
5.
Uslub dan susunan
kalimat yang dipakai sangat mudah dipahami, sehingga mempermudah bagi pemula
sekalipun.
6.
Model
penulisan isinya memakai harakat, walaupun tidak secara keseluruhan
Pengarang memberikan harakat. Pengarang hanya memberikan harakat
pada kedudukan huruf-huruf yang krusial-krusial saja.
7.
Penjelasan
kosakatanya tidak menggunakan sistem paragraf monoton (berbentuk paragraf semua
tanpa tanda baca atau penanda khusus), akan tetapi di dalam kamus ini juga
memberlakukan sistem numbering pada setiap pengklasifikasian, titik dan
koma, dan pemberian tanda kurung pada hal-hal yang dikira penting. Hal ini
tentunya sangat membantu dan memudahkan dalam pembacaan dan pemahaman. Hal ini
tidak seperti ketika kita membaca kitab-kitab kuno yang memakai sistem paragraf
monoton, sehingga bagi para pemula sekalipun agaknya merasa kurang semangat
dengan serentetan paragraf yang monoton.
8.
Dalam
penyebutan contoh yang diambil dari Al-Qur’an, selalu diberikan footnote
yang berisi identitas ayat tersebut, yaitu berupa nama surat dan nomor ayat.
Hal ini memudahkan para pembaca yang tidak hafal Al-Qur’an untuk mencari kembali
ke dalam Al-Qur’an untuk mengecek keafsahan ayat yang dipaparkan, atau pada
Al-Qur’an terjemahan apabila ingin mengetahui arti dari ayat tersebut.
9.
Di
bagian akhir disertakan contoh peng-i’rab-an yang berkala cukup besar,
bukan satu kalimat lagi, melaikan beberapa kalimat yang berkesinambungan, yaitu
tujuh ayat dari surat Al-Fatihah dan dua puluh lima ayat dari surat Al-Baqarah.
10.
Di
dalam penjelasan kamus ini tidak dimuat perbedaan pendapat atau ikhtilaf
para ulama’, sehingga bagi pemula tidak begitu rumit dalam menghadapi
perbedaan-perbedaan tersebut.
11.
Selain
pembaca yang sudah mahir, kamus ini juga dapat menjangkau pembaca dari kalangan
pemula karena pembahasannya yang lugas dan mudah dipahami.
IV.
KELEMAHAN KITAB المعجم
المفصل في الإعراب.
1.
Pengkombinasian
penjelasan yang terperincin agaknya membuat kitab ini sedikit terlihat seperti
kitab ulasan, buka sebagai kamus.
2.
Dalam
masalah peng-i’rab-an contoh-contoh yang berupa ayat Al-Qur’an tidak
diutarakan perihal pendapat ulama’-ulama’ lain, terutama ulama’ tafsir, karena
ketika kamus ini membahas dan meng-i’rab-i suatu ayat, tentunya dalam
beberapa hal tidak akan lepas dari yang namanya ilmu tafsir, dan dari sanalah
terdapat hubungan apakah i’rab yang dipaparkan merupakan pendapat dan
pemikiran-pemikiran para mufassirin yang sudah masyhur dan teruji
kedhobitannya. Hal ini dipandang sangat perlu karena ketika seseorang berurusan
dan dihadapkan dengan Al-Qur’an yang menjadi kitab suci dan pedoman hidup,
tentunya ia tidak akan secara sembarangan mengambil penjelasan mengenainya.
3.
Dalam
masalah pemberian contoh yang berupa syair seperti halnya yang terdapat pada
halaman 340-341, Pengarang tidak menyebutkan nama pemilik atau pembuat syair
tersebut.
4.
Tata
kosakata terlihat tidak teratur, karena ternyata selain kosakata (kalimah),
di dalam kamus ini juga terdapat kalimat (jumlah) dan semua itu pun
tercampur tidak rapi dan agaknya terlihat sedikit tidak konsisten. Seperti
contoh:
نَوْلُكَ
أَنْ تَفْعَلَ كَذَا، ها أَنَذَا، ها نَحْنُ أُولاَء، ناشَدْتُكَ اللهَ
5.
Pada
bagian daftar isi hanya dimuat daftar halaman dari kosakata yang menjadi isi
inti kamus ini. Hal ini akan sedikit mengecoh pembaca yang tidak teliti dan
kurang cermat, bahwa setelah pembahasan mufradat selesai, yaitu pada
halaman setelah itu terdapat contoh penjabaran tentang peng-i’rab-an
dari Dr. Amil Badi’ Ya’qub. Dan hal ini pun tidak
tercantum di dalam daftar isi. Ini bisa mengurangi ke efektifan penyertaan
contoh yang diberikan oleh Dr. Amil Badi’ Ya’qub, karena yang seharusnya dapat
memberikan contoh dan pemahaman yang lebih malah tidak diketahui pembaca dengan
alasan tidak tahu. Hal ini didasari oleh kebiasaan ketika sebuah buku
disertakan daftar isi, maka si pembaca akan lebih berpatokan pada daftar isi
selama memakai buku tersebut. Dan itu merupakan salah satu fungsi daftar isi,
yaitu memberikan panduan pada sang pembaca.
V.
SARAN
Selain memuat
kosakata-kosakata, seyogyanya di dalam kamus ini juga disertakan istilah-istilah
yang berkenaan dengan masalah peng-i’rab-an beserta contoh-contohnya.
Hal ini dipandang cukup perlu untuk membantu kemudahan pelajar dalam mendalami
ilmu peng-i’rab-an. Sehingga selain mempunyai fungsi mempermudah
pemahaman para pelajar, kamus ini juga akan terlihat cukup memuat banyak materi
dan para pelajar pun bisa berbondong-bondong untuk memakai kamus ini sebagai
pegangan utama karena isinya yang terbilang cukup lengkap daripada kamus-kamus
yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagi yang mau download review kamus "المعجم المفصل في الإعراب" di atas silahkan lewat DI SINI