SUGENG RAWUH SEDEREK-SEDEREK
SELAMAT MENIKMATI

Laman

Search This Blog

Monday, April 21, 2014

SALAH KAPRAH DALAM BERBAHASA ARAB (PART I)



(SALAMKU PADA MU)

Pada hari Rabu siang saat kegiatan ekstrakurikuler Arabic Club MAN 2 Semarang akan dimulai, terdapat 2 orang siswa yang bernama Nia dan Izzul sudah lebih awal berangkat dan berada di kelas XI IPS 1 sembari menunggu teman-teman yang lain datang.
Beberapa menit kemudian seorang siswa yang bernama Shobirin masuk ke dalam ruangan tersebut untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Arabic Club. Pada saat ia masuk terjadilah dialog di antara ketiga siswa tersebut.
Shobirin           : Assalamu Alaikum                           (السلام عليكم)
Nia                  : Wa’alaikum Salam                            (وعليكم سلام)
Izul                  : Wa’alaikumus Salam             (وعليكم السلام)
Pada saat itu terjadi perbedaan cara menjawab salam antara Nia dan Izul, yang kemudian memicu terjadinya perdebatan di antara ketiganya.
Shobirin           : Kenapa jawaban salam kalian berdua berbeda? Apakah kalian lagi gak akur? (Sambil menyindir)
Izul                  : Beda sedikit kan tidak masalah, (Sambil senyum)
Nia                  : Betul apa yang dikatakan Izul,
Shobirin           : Memang kalau didengar bedanya cuma sedikit, tapi jika dilihat dari segi arti dan tata kramanya sangat berbeda
Kemudian Shobirin menerangkan perbedaan tersebut secara rinci kepada Izul dan Nia.
السَّلامُ (Semua bentuk keselamatan)
Ada keselamatan dunia, akhirat, aqidah, iman, rizqi dan lain-lain.
سَلامٌ (Salah satu bentuk keselamatan)
Itu adalah perbedaan dari segi arti. Sedangkan perbedaan dari segi tata krama yaitu, ketika orang lain mendo’akanmu dengan menggunakan kata (السلام) namun kamu mendo’akannya dengan menggunakan kata (سلام), maka seolah-olah kamu tidak berterimakasih kepadanya dan terkesan pelit.
Nia                  : Oh Begitu...
                          Jadi mulai sekarang mari kita biasakan menjawab salam yang benar
Izul                  : Mari kita ajak teman-teman yang juga!
Demikianlah dialog dan perdebatan yang terjadi di antara ketiga siswa tersebut di awal-awal kegiatan ekstrakurikuler Arabic Club.

CERITA DI ATAS ADALAH FIKTIF BELAKA, DENGAN DEMIKIAN MATERI DI ATAS DAPAT TERSAMPAIKAN DENGAN LEBIH MUDAH
ADAPUN PENJELASAN SECARA ILMIAHNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

Dalam sastra Arab atribut alif-lam (ال) mempunyai banyak fungsi, salah satunya yaitu ketika ada sebuah kata benda yang terpasang alif-lam jenis ini, maka kata benda tersebut adalah kata benda yang bersifat menyeluruh, dengan artian bahwa setiap cabang atau jenis dari kata benda tersebut terwakili oleh satu kata benda yang terpasang jenis alif-lam ini (استغراق جميع أفراد الجنس). Contoh:
الحمد لله                          (Segala Puji Bagi Allah)
Kata حمد berarti pujian (tanpa alif-lam) namun pada contoh bacaan hamdalah kata حمد dipasang alif-lam yang berfungsi sebagaimana penjelasan di atas. Maka oleh karena itulah kalimat hamdalah diartikan (segala puji bagi Allah) bukan (puji bagi Allah).
Pemasangan alif-lam jenis ini pada kalimat hamdalah adalah didasari oleh hakikat yang mengatakan bahwa memang segala jenis pujian hanya patut disanjungkan untuk Allah, karena Dia adalah Tuhan Pemberi segalanya dan Pencipta seluruh alam. “PUJIAN” disini mencakup semua jenis pujian, entah itu pujian atas rejeki yang didapat, keselamatan saat berkendara, ilmu yang dipahami, dan sebagainya.
Seperti halnya masalah pemasangan alif-lam pada kalimat hamdalah, pemasangan atribut alif-lam pada kalimat salam juga mempunyai alasan yang serupa.

MARI KITA AMBIL ILMU YANG ADA DALAM TULISAN INI, PASTI BERMANFAAT

"السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وبَرَكَاتُهُ"
"وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وبَرَكَاتُهُ"