SUGENG RAWUH SEDEREK-SEDEREK
SELAMAT MENIKMATI

Laman

Search This Blog

Sunday, November 2, 2014

CARA MENGUKUR KETERAMPILAN MENULIS



A.    Pemahaman Mengenai Keterampilan Menulis
Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dengan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca. Seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
Kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan karena dapat membantu siswa berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, dan memecahkan masalah. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, yang juga merupakan alat untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir. Dengan menulis, seseorang siswa mampu mengkonstruk berbagai ilmu atau pengetahuan yang dimiliki dalam sebuah tulisan, baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen, puisi, dan sebagainya.[1]
Sebagaimana hubungan antara kemampuan menyimak dan kemampuan membaca, yang sama-sama kemampuan bahasa pasif-represif dengan rincian kemampuan yang mirip satu sama lain, demikia juga hubungan antara kemampuan berbicara dan kemampuan menulis. Keduanya merupakan kemampuan bahasa aktif-produktif yang mengasumsikan adanya isi masalah yang hendak disampaikan disamping sistem penataan yang sistematis terhadap isi masalah tersebut agar dapat dipahami deengan baik oleh pendengan atau pembaca. Perbedaan yang lebih jelas menyangkut penggunaan bahasa karena adanya perbedaan hakikat dan ciri-ciri keduanya. Kegiatan berbicara pada umumnya terjadi secara lebih spontan dibandingkan dengan kegiatan menulis, kecuali jenis kegiatan berbicara yang perlu dipersiapkan secara tertulis seperti dlam menyajikan makalah misalnya. Dalam kehidupan sehari-hari, berbicara pada umumnya lebih bersifat spontan dan tidak disertai  cukup kesempatan untuk mengatur segala sesuatu yang perlu diungkapkan, baik dalam hal masalah yang harus disampaikan maupun bahasa yang digunakan untuk mengungkapkannya. Dalam berbicara pilihan kata-kata dan ungkapan yang diperlukan tidak senantiasa sempat terpilih secara saksama dan susunan kalimat tidak sempat pula disusun menurut kaidah tata bahasa yang cermat
Seperti halnya tes berbicara, tes kemampuan menulis juga merupakan kegiatan penggunaankemampuan bahasa yang aktif-produktif yang sebaiknya diselenggarakan dalam bentuk tes subyektif. Penyelenggaraan tes menulis dalam bentuk tes subyektif, tidak saja lebih sesuai dengan tujuan mengungkapkan pikiran penulis yang bersifat subyektif, melainkan juga sesuai dengan kegiatan menulis sebagai kegiatan aktif-produktif yang juga subyektif. Penggunaan tes subyektif untuk tes kemampuan menulis, seperti halnya untuk kemampuan berbicara, tidak sesuai dengan hakikat kegiatan menulis yang sarat dengan unsur-unsur penggunaan bahasa yang sangat tergantung pada kesukaan dan kreatifitas penulisnya. Sebagai bagian dari kelengkapan penyusunan tes menulis dalam bentuk tes subyektif, penyusunan rambu-rambu penskoran (scoring guide) perlu diutamakan.[2]

B.     Sasaran Pembelajaran Menulis
Dibawah ini adalah beberapa tujuan pembelajaran keterampilan menulis berdasarkan tingkatnya:
1.      Tingkat pemula
a.       Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana
b.      Menulis satuan bahasa yang sederhana
c.       Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana
d.      Menulis paragraf pendek
2.      Tingkat menengah
a.       Menulis pernyataan dan pertanyaan
b.      Menulis paragraf
c.       Menulis surat
d.      Menulis karangan pendek
e.       Menulis laporan
3.      Tingkat lanjut
a.       Menulis paragraf
b.      Menulis surat
c.       Menulis berbagai jenis karangan
d.      Menulis laporan[3]

C.    Bentuk-bentuk Tes Keterampilan Menulis
1.    Menceritakan gambar
Buatlah karangan singkat dengan gambar berikut sebagai patokan. Bila perlu gunakanlah nama tempat atau orang yang anda anggap sesuai untuk karangan yang anda tulis.
......................................... (contoh)
2.    Membuat singkatan (ringkasan)
Bacalah sebuah naskah dengan seksama dan pahamilah isinya. Kemudian buatlah ringkasan dari bacaan itu dengan susunan dengan susunan bahasa anda sendiri sepanjang satu halaman (kira-kira 300 kata).
........................................(contoh)
3.    Menulis bebas
Buatlah karangan kira-kira sepanjang dua halaman (kira-kira 600 kata) tentang salah satu dari masalah-masalah berikut ini:
...................................(contoh)[4]
.......................................................................................

Dalam tes kemampuan menulis, agar peserta didik dapat memperlihatkan ketermpilannya, maka perlu disiapkan tes yang baik. Masalah yang terjadi dalam penilaian pun harus diperhitungkan dengan baik untuk memperendah kadar subjektivitas pada saat melakukan penilaian. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mendapatkan atau memilih teknik penilaian yang memungkinkan untuk memperkecil kadar subjektivitas tersebut.
Dalam kaitannya dengan penilaian karangan, berikut ini ada beberapa kriterianya yaitu:
1.      Kualitas dan ruang lingkup isi.
2.      Organisasi dan penyajian isi.
3.      Komposisi.
4.      Kohesi dan koherensi.
5.      Gaya dan bentuk bahasa.
6.      Mekanik: tata bahasa, ejaan, tanda baca.
7.      Kerapian tulisan dan kebersihan.
8.      Respon afektif pengajar terhadap karya tulis.[5]

[1] http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/06/keterampilan-berbahasa_16.html
[1] M. Soenardi Djiwandono, Tes bahasa pegangan bagi pengajar bahasa, (Jakarta: Indeks, 2008), hlm. 121-123
[1] Iskandarwassid dan dadang sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2009), Cet 2, hlm. 292-293.
[1] M. Soenardi djiwandono, Tes Bahasa Dalam Pengajaran, (Bandung: ITB, 1996), hlm. 72-74.
[1] Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 249-250.
 

No comments:

Post a Comment