SUGENG RAWUH SEDEREK-SEDEREK
SELAMAT MENIKMATI

Laman

Search This Blog

Sunday, November 2, 2014

Pengajaran Kosa Kata dan Mencari Kata Dalam Kamus (تدريس المفردات وبحث الكلمات في القاموس)



I.             PENDAHULUAN

Kosa kata merupakan elemen terpenting dalam penguasaan suatu bahasa. Keupayaan berbahasa dan berkomunikasi lazimnya selain dilihat melalui tata bahasa  juga dilihat melalui penggunaan kosa kata. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Arab,  masalah penguasaan kosa kata sering kali menjadi halangan bagi pelajar untuk berkomunikasi. Aspek sebutan,  makna, struktur kata, kolokasi perlu dikuasai dengan baik untuk menghasikan frasa, ayat dan wacana yang berkesan. Bahkan keempat keterampilan dalam bahasa yaitu, keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis tidak akan dikuasai oleh pelajar jika mereka tidak menguasai kosa kata sama sekali.
Bagi para pengajar, kefahaman yang jitu terhadap proses penguasaan kosa kata dan juga strategi pengajaran perlu dikuasai untuk membantu keberhasilan penguasaan kosa kata pelajar. Oleh sebab itu seorang pengajar harus mengetahui strategi, metode dan teknik yang perlu diperhatikan dalam pengajaran kosa kata yang semua itu merupakan  elemen penting dalam pengajaran. Karena pentingnya elemen tersebut, maka pada kesempatan kali ini pemakalah akan memaparkannya dalam makalah untuk dipelajari bersama-sama.

II.          RUMUSAN MASALAH

A.    Pengertian Mufrodat (Kosa Kata)
B.     Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran Mufrodat (Kosa Kata)
C.     Cara Mencari Kalimat (Kata) di Kamus

III.      PEMBAHASAN

A.    Pengertian Mufrodat (Kosa Kata)

Kosa kata atau mufrodat (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosa kata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru.[1]
Dalam penyampaian pesan melalui bahasa, pemilihan mufrodat yang tepat merupakan hal penting untuk mengungkapkan makna yang dikehendaki. Pemahaman yang tepat terhadap pesan yang disampaikan melalui bahasa, banyak ditentukan oleh pemahaman yang tepat terhadap mufrodat yang digunakan didalamnya. Pembelajaran mufrodat berkaitan dengan penguasaan makna kata-kata, disamping kemampuan menggunakannya pada konteks yang tepat dan tempat yang tepat pula.[2]
Menurut para ahli pembelajaran berpendapat bahwa pembelajaran mufrodat adalah penting yang merupakan tuntutan dan syarat dasar dalam pembelajaran bahasa asing. Dan yang dimaksud pembelajaran mufrodat adalah mempelajari kata bahasa arab yakni murid mampu menerjemahkan ke dalam bahasa negaranya atau mampu mengartikannya sesuai kamus dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) dengan benar. Artinya tidak hanya hafal mufrodat tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi sesungguhnya. Jadi dalam praktiknya setelah siswa memahami mufrodat kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.
B.     Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran Mufrodat (Kosa Kata)

1.    Strategi pembelajaran mufrodat
a.    Pemilihan mufrodat yang sesuai dengan prinsip-prinsip dalam pemilihannya, prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1.    Tawatur (frequensi) artinya memilih mufrodat yang sering digunakan.
2.    Tawazzu' (range) artinya memilih mufrodat yang banyak digunakan di negara-negara Arab, yakni tidak hanya banyak digunakan disebagian negara Arab.
3.    Mataahiyah (avalability) artinya memilih kata tertentu dan bermakna tertentu pula. Yakni kata-kata yang digunakan dalam bidang-bidang tertentu.
4.    Ulfah (familiarity), artinya memilih kata-kata yang familier dan terkenal serta meninggalkan kata-kata yang jarang terdengar penggunaannya. Seperti kata شمس lebih terkenal dari pada kata ذكاع walaupun artinya sama.
5.    Syumuul (coverege), artinya memilih kata-kata yang dapat digunakan dalam berbagai bidang tidak terbatas pada bidang tertentu. Contoh kata بيت labih baik dipilih dari pada منزل, karena penggunaannya lebih umum.
6.    Ahammiyah, artinya memilih kata-kata yang sering dibutuhka penggunaannya oleh siswa dari pada kata-kata yang terkadang tidak dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
7.    'Uruubah, artinya memilih kata-kata Arab, yakni memilih kata Arab walaupun ada bandingannya dalam bahasa lain. Contoh memilih kata هاتف dari pada تلفون.
b.    Mengikuti petunjuk umum yang berhubungan erat dengan pembelajaran mufrodat dalam program pembelajaran bahasa, yaitu sebagai berikut:
1.    Jumlah mufrodat yang diajarkan.
Ada beberapa pendapat tentang jumlah mufrodat yang diajarkan kepada siswa pada program pembelajaran bahasa Arab untuk non Arab. Ada yang mengusulkan berjumlah antara 750 sampai dengan 1000 mufrodat untuk tingkat pemula, 1000 sampai dengan 1500 mufrodat untuk tingkat lanjutan dan 1500 sampai dengan 2000 mufradat untuk tinngkat atas. Ada pula yang berpendapat bahwa 2000 atau 2500 mufradat pada tingkat ibtida'i cukup bagi mereka dengan syarat mereka belajar menyusun kalimat dan terampil menggunakan kamus.
2.    Daftar mufradat.
Secra sederhana tergambar, memungkinkan pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing jika siswa hafal seperangkat mufradat bahasa Arab yang sering digunakan beserta terjemahannya ke dalam bahasa yang dikenal siswa.
3.    Cara menjelaskan makna mufradat (kosa kata).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menjelaskan makna mufrodat, diantaranya ialah:[3]
a.    Dengan cara menampilkan atau menunjukkan langsung benda (kosa kata) yang diajarkan.
Contoh:  "سبورة"

b.    Dengan cara memperagakan dari kosa kata yang ingin disampaikan. Contoh; seorang guru ingin menyampaikan kosa kata (khususnya yang terkait dengan kata kerja) maka guru bisa melakukannya dengan cara memperagakan kosa kata tersebut tanpa harus menterjemahkannya ke dalam bahasa ibu, seperti kosa kata “يَمْشِى” guru cukup memperagakannya dengan berjalan didepan kelas.
c.    Dengan cara memberikan lawan kata “المضاد”.
Contoh; ketika guru ingin menyampaikan kata “كَبِيْرٌ” maka ia harus memberikan lawan katanya “صَغِيْرٌ”.
d.   Dengan cara memberikan sinonim kata “الترادف”.
Contoh; ketika guru memberikan kosa kata “لَطِيْفٌ” maka ia harus memberikan padanannya “لَيِّنٌ”.
e.    Dengan cara memberikan definisi dari kosa kata yang diberikan. Contoh: guru memberikan kosa kata “المسجد” maka ia cukup memberikan definisinya “مكان للصلاة”.
f.     Dengan cara memasukkan kosa kata yang diajarkan dalam kalimat. Contoh: apabila seorang guru ingin mengajarkan kosa kata “جَمِيْلٌ”, maka ia harus meletakkannya dalam jumlah dan tidak usah diterjemahkan kedalam bahasa Ibu.
جَمِيْلٌ = ”الفصل جميل و نظيف أو أحمد تلميذ جميل [4]
g.    Menyebutkan kelompok katanya.
Contoh:  misalnya untuk menjelaskan makna kata عائلة guru bisa menyebut kata berikutnya زوج، أسرة، أولاد dll.
h.    Menyebutkan kata dasar dan kata bentuknya.
i.      Mengulang-ulang bacaan.
j.      Mencari makna kata dalam kamus.
k.    Menerjemahkan kedalam bahasa ibu, ini cara terakhir dan hendaknya guru tidak tergesa-gesa menggunakan cara ini.[5]
2.    Metode dan teknik pembelajaran mufrodat
Metode yang  bisa digunakan dalam pembelajaran mufrodat antara lain yaitu metode langsung, metode menirudan menghafal, metode Aural-Oral Approach, metode membaca, metode Gramatika-Translation,metode pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar dan alat peraga serta pembelajaran dengan lagu atau menyanyi Arab. Sedangkan tentang teknik-teknik pembelajaran mufrodat dijelaskan oleh  Fuad Effendy dalam bukunya pembelajaran bahasa arab, yaitu:
a.    Mendengarkan kata
Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru atau media lain, baik berdiri sendiri maupun di dalam kalimat. Apabila unsur bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka untuk selanjutnya siswa akan mampu mendengarkan secara benar.
b.    Mengucapkan kata
Dalam tahap ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru akan membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.
c.    Mendapatkan makna kata
Pada tahap ini guru hendaknya menghindari terjemahan dalam memberikan arti kata kepada siswa, karena bila hal itu dilakukan maka tidak akan terjadi komunikasi langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari, sementara makna kata pun akan cepat dilupakan oleh siswa.
d.   Membaca kata
Setelah melalui tahap mendengar’ mengucap, dan memahami makna kata-kata (kosakata) baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan membaca kata tersebut dengan suara keras.
e.    Menulis kata
Penguasaan mufrodat siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.


f.     Membuat kalimat 
Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran mufrodat adalah menggunakan kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat-kalimat yang bervariasi dan siswa diminta untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat-kalimat itu hendaknya digunakan kata-kata yang produktif dan aktual agar siswa dapat dengan memahami dan mempergunakannya sendiri.[6]

C.    Cara Mencari Kalimat (Kata) di Kamus
Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya[7] ia berfungsi untuk membantu seseorang dalam mengenal kata baru, yaitu dengan mencari kata tersebut di kamus. Dan cara untuk mencari kata di kamus adalah:
Kata-kata yang akan dicari artinya, pertama-tama hendaknya diketaui dahulu “apakah kata itu semua hurufnya terdiri dari huruf asli atau ada huruf zaidah (tambahan)”:
1.    Jika semua hurufnya terdiri dari huruf asli, maka hendaknya dicari berdasarkan permulaan dan urutan huruf-hurufnya. mis alnya kata “قمر” hendaknya dicari pada huruf  ق م ر dan kata “شمس” hendaknya dicari pada huruf ش م س 
2.    Sedangkan apabila diantara huruf-hurufnya terdapat huruf zaid (tambahan) maka terlebih dahulu diketahui mana huruf yang asli dan mana yang tambahan. Setelah diketahui huruf-hurufnya yang asli, maka mencarinya seperti pada cara yang pertama. Contoh; “كتاب” dicari pada huruf ك ت ب  dan kata “علوم” dicari pada huruf  ع  ل  م dan seterusnya.[8]





IV.      KESIMPULAN
Kosa kata atau mufrodat (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Sedangkan yang dimaksud pembelajaran mufrodat adalah mempelajari kata bahasa arab yakni murid mampu menerjemahkan ke dalam bahasa negaranya atau mampu mengartikannya sesuai kamus dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) dengan benar. Dan pembelajarannya memiliki strategi, metode dan teknik tyersendiri yaitu:
1.    Strategi pembelajaran mufrodat
a.     Dengan pemilihan mufrodat yang sesuai dengan prinsip-prinsipnya; Tawatur, Tawazzu' , Mataahiyah, Ulfah, Syumuul, Ahammiyah, 'Uruubah.
b.    Dan mengikuti petunjuk umum yang berhubungan erat dengan pembelajaran mufrodat dalam program pembelajaran bahasa; jumlah mufrodat yang diajarkan, daftar mufradat, cara menjelaskan makna mufradat (kosa kata) dengan memilih salah satu cara-caranya dan tidak menerjemahkan ke bahasa ibu secara langsung.
2.       Metode dan teknik pembelajaran mufrodat
Dengan menggunakan metode  langsung, metode meniru dan menghafal, metode Aural-Oral Approach, metode membaca, metode Gramatika-Translation, metode pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar dan alat peraga serta pembelajaran dengan lagu atau menyanyi Arab.
 Dan tekniknya adalah: mendengarkan kata, mengucapkan kata, mendapatkan makna kata, membaca kata, menulis kata, membuat kalimat.
Sedangkan kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Dan cara untuk mencari arti kata di kamus yaitu; pertama-tama didentifikasi huruf aslinya, kemudian dicari berdasarkan permulaan dan urutan huruf-hurufnya.

V.          PENUTUP

Alhamdulillah segala puji syukur atas nikmat dan izin Allah, hingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin. Dan tentunya tidak ada gading yang tak retak dan segala kesempurnaan hanya milik Allah. Dari itu kritik dan saran pemakalah harapkan dari bapak Suja’i selaku dosen mata kuliah metodologi pembelajaran ini serta teman-teman semuanya, demi kebaikan bersama dan pemakalah selanjutnya pada khususnya. Semoga dengan makalah yang sedikit ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membacanya, Amin



DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa indonesia, jakarta: balai pustaka, 2005.
Effendy, A. Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang: Misykat, 2005.
Hamid, Abdul, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Sukses Offset, 2008.         
Wahab Rosyidi, Abdul, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press, 2009.
Warson Munawwir, Ahmad, Al-munawwir Kamus Arab Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata. minggu, 13 mei 2012, 20.00.

No comments:

Post a Comment