SUGENG RAWUH SEDEREK-SEDEREK
SELAMAT MENIKMATI

Laman

Search This Blog

Sunday, November 2, 2014

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT




 
       I.            PENDAHULUAN
Dewasa ini keterlibatan ICT sudah menjangkau seluruh aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dunia pendidikan.  Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, ICT juga telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung telah tersedia sebagai sarana untuk mempermudah berbagai aktivitas manusia, organisasi, maupun kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, tidak lepas dari semakin derasnya arus globalisasi, manusia ditintut untuk dapat menguasai ICT secara profesional.
Beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ICT telah memasyarakat dalam dunia pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai di tingkat perguruan tinggi. Tidak dipungkiri lagi, bahwa kehadiran ICT telah memperluas interaksi antara guru dan siswa, dosen dan mahasiswa, maupun antar siswa atau mahasiswa. Sumber-sumber belajar dapat diakses dari belahan dunia manapun. Kegiatan belajar juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Nyata sudah bahwa keterlibatan ICT merupakan suatu keharusan dalam dunia pendidikan.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Seperti apakah ICT itu?
B.     Bagaimana peran ICT di dalam pembelajaran?
C.     Apa sajakah kelebihan penggunaan ICT sebagai bagian dari media pembelajaran?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Seperti apakah ICT itu?
ICT (Information and Comunication Technology) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) adalah payung besar terminologis yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.[1]
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani technologis. Technie berarti seni, keahlian, atau sains; dan logos berarti ilmu. Teknologi menurut Gaibraith dapat diartikan sebagai penerapan sistematik dari pengetahuan ilmiah atau terorganisasikan dalam hal-hal yang praktis.[2]
Komunikasi diartikan sebagi proses menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan, atau nilai-nilai dengan maksud menggunakan partisipasi agar hal-hal yang disampaikan itu menjadi milik bersama antara komunikator dan komunikan.[3]
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ICT atau TIK adalah semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Yang termasuk teknologi di antaranya yaitu:
1.      Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor (pengolah data), media penyimpan data atau informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk, memori, kartu memori, dan lain-lain), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dan lain-lain), dan alat output (layar monitor, printer, proyektor LCD, speaker, dan lain-lain).
2.      Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara, player video, dan lain-lain.
3.      Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.
4.      Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI, dan lain-lain), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail, HTML, dan lain-lain.[4]

Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi komputer. Hal ini tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini selain berfungsi sebagai alat pengolah data juga dapat berfungsi untuk komunikasi melalui jaringan komputer (Internet) serta alat multimedia. Hampir semua komponen ICT sekarang ini dapat dipakai secara bersama-sama dengan komputer. Jadi, untuk saat ini istilah ICT dan komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya.

B.     Bagaimana peran ICT di dalam pembelajaran?
Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.[5] Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Banyak hal-hal positif yang ICT hadirkan terkait peran yang ICT mainkan dalam proses pembelajaran. Di antara peran-peran tersebut adalah; ICT sebagai alat bantu atau media pembelajaran, ICT sebagai sarana atau tempat belajar, ICT sebagai sumber belajar, dan ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme.
1.      ICT sebagai alat bantu atau media pembelajaran
Education association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.[6]
Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video, audio, program CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan lain-lain. Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
a.       Memvisualisasikan konsep-konsep abstrak,
b.      Mempermudah memahami materi-materi yang sulit,
c.       Mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual
d.      Menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format (multimedia) sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai sumber
e.       Memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi pembelajaran
f.       Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga
g.      Mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-satunya sumber pengetahuan
h.      Meningkatkan keterampilan individu penggunanya

2.      ICT sebagai sarana atau tempat belajar
Di era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kegiatan belajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau perpustakaan. Kemajuan dunia ICT (khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan membuat kelas maya (virtual class) dalam bentuk e-learning, di mana seorang guru dapat mengelola proses pembelajaran dan siswa dapat melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang dilakukan di dalam kelas. Dengan e-leraning, akativitas belajar seperti membaca materi pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi dengan sesama teman maupun guru, melakukan ekperimen semua dalam bentuk simulasi, dan lain-lain.
Sekarang sudah tersedia banyak pilihan software aplikasi e-learning yang dapat dibeli secara komersial (seperti Blackboard) atau diambil secara gratis dari Internet (misalnya Moodle, Manhattan Virtual Class, Claroline, Atutor, dan lain-lain.).
Selain e-learning yang dikembangkan menggunakan software aplikasi khusus tersebut, beberapa situs Web juga menyediakan fasilitas e-learning yang dapat diakses oleh umum. Salah satu contoh situs di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-learning adalah situs Edukasi Net (http://edukasi.net) yang menyediakan materi pelajaran sekolah mulai dari SD sampai SLTA (SMU dan SMK) secara interaktif, meski dengan fasilitas yang terbatas.
3.      ICT sebagai sumber belajar
Para pakar dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan menyebarkan pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet (Web), baik secara individu maupun secara kolektif.
Beberapa contoh sumber belajar berbasis ICT adalah ensiklopedi Britanica (dalam bentuk DVD maupun Web), Microsoft Encarta (dalam bentuk DVD dan Web), dan ensiklopedia gratis Wikipedia (www.wikipedia.org) yang berkembang sangat pesat. Wikipedia sekarang juga tersedia dalam bentuk image ISO yang dapat diunduh dari Internet dan disimpan ke dalam DVD yang dapat dibuka langsung dari DVD tersebut atau dipasang pada komputer.
Ada juga situs Web, baik yang dikembangkan secara individu maupun oleh organisasi, yang menyajikan sumber-sumber pengetahuan dalam bidang tertentu. Sebagai contoh, situs Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles from Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles (www.cut-the-knot.org) yang dikembangkan oleh Alexander Bogomolny sejak 1996 menyajikan bahan bacaan dan permainan atau teka-teki matematika yang sangat lengkap. Di Indonesia juga terdapat sekelompok penulis yang membagi-bagi tulisannya dalam bidang komputer melalui situs Ilmu Komputer (www.ilmukomputer.com). Situs tersebut memuat berbagai tulisan tentang dunia komputer, baik berupa artikel, tutorial, maupun tips-tips yang terkait dengn dunia komputer atau ICT.
Dengan tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di Internet, untuk mempermudah pencarian informasi tertentu yang diinginkan, seseorang dapat menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Salah satu mesin pencari yang sangat populer sekarang adalah Google (www.google.com).
Selain mendapatkan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang siap pakai di Internet, seseorang juga dapat bertanya kepada orang lain, termasuk para pakar dalam bidang tertentu, melalui e-mail atau forum-forum diskusi.
4.      ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme.
Perkembangan ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan bagi para guru untuk meningkatkan profesionalisme. Selain meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan ICT dan memanfaatkanya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran, para guru juga dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up to date, pengetahuan tentang teori-teori belajar dan metode pembelajaran terbaru, hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmunya maupun penelitian pendidikan oleh peneliti lain. Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para guru dapat berkomunikasi dengan sejawat maupun pakar untuk berdiskusi tentang permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapinya. Bahkan, melalui komunikasi semacam ini tidak tertutup kemungkinan terjalin kerja sama lebih lanjut dalam bentuk penelitian bersama, misalnya mengundang pakar yang bersangkutan untuk menjadi pembicara dalam seminar atau workshop.
Bagi para guru yang selalu ingin meningkatkan diri, ICT telah memberikan peluang dan kemudahan.[7]

C.    Kelebihan Menggunakan ICT Sebagai Bagian Dari Media Pembelajaran
Kehadiran ICT telah membawa angin segar ke dalam dunia pendidikan. Banyak hal postif yang ICT datangkan bagi para penggunanya. Di antaranya;
1.      Meningkatkan kualitas pembelajaran
2.      Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran
3.      Mengurangi biaya pendidikan
4.      Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT
5.      Mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti.[8]
Sehubungan dengan kelebihan ICT, dekan FKIP Universitas Pekanbaru, Drs. Isjoni, M. Si. mengungkapkan hal yang senada dengan beberapa manfaat di atas, seperti berikut ini:
1.      Presenting Information.
ICT mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa dalam menyampaikan pengetahuan. Ensiklopedia yang jumlahnya berjilid-jilid dapat dengan praktis disimpan dalam hard disk. Bahkan kini telah tersedia google earth yang dapat menunjukkan seluruh kawasan di muka bumi dari hasil foto udara yang amat mengesankan.
2.      Quick and automatic completion of routine task.
Tugas-tugas rutin dapat diselesaikan dengan bantuan komputer secara tepat dan otomatis. 
3.      Assessing and handling information.
Dengan komputer yang dihubungkan dengan internet pengguna dapat melakukan komunikasi dengan orang lain di belahan dunia manapun yang ia inginkan, sehingga informasi dapat terakses seluas-luasnya.[9]

 IV.            KESIMPULAN
ICT (Information and Comunication Technology) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) adalah semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Yang termasuk ke dalam teknologi ini adalah, teknologo komputer, teknologi multimedia, teknologi telekomunikasi dan teknologi jaringan komputer.
Dalam proses pembelajaran, ICT atau TIK berperan sebagai sarana atau media pembelajaran, tempat belajar dan sarana peningkatan profesionalisme.
Kehadiran ICT atau TIK dalam dunia pendidikan telah membawa banyak manfaat, di antaranya:
1.      Meningkatkan kualitas pembelajaran
2.      Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran
3.      Mengurangi biaya pendidikan
4.      Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT
5.      Mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti

    V.            PENUTUP
Ucapan syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Ilahi rabbi yang telah memudahkan Penulis dalam proses pembuatan makalah ini. Menyadari akan banyaknya kekurangan yang terdapat di dalam makalah, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari Pembaca sekalian demi terwujudnya makalah yang lebih sempurna di waktu yang akan datang. Semoga bermanfaat.













DAFTAR KEPUSTAKAAN

Asnawir, dan M. Basyiruddin usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Isjoni, Penggunaan ICT Sebagai Kewajiban Dalam Sekolah, Dalam Pembelajaran Virtual Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
NC, Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Walisongo Press, 2005.

No comments:

Post a Comment