I. PENDAHULUAN
Sejak manusia menghendaki akan taraf kemajuan dalam kehidupannya, maka
sejak itu timbullah gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan
pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dalam hal itu sejarah
pertumbuhan masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam
rangka memajukan kehidupan generasi demi generasi yang sejalan dengan tuntutan
masyarakatnya.
Dalam permasalahan pokok yang selama ini kita jumpai sebagai masyarakat
beragama islam, sangatlah di butuhkan sebuah perantara dalam menjamahnya untuk
bisa keluar dari permasalahan-permasalahan tersebut. Dan dalam hal ini “Ilmu
Pendidikan Islam” diharapkan untuk bisa menjadi mediator kita didalam menjalani
dan menghadapi permasalahan-permasalahan yang selama ini muncul. Dari pada itu
pada pembahasan makalah kali ini kami akan memberikan sedikit ulasan mengenai,
apa itu pendidikan islam? Dasar-dasar apakah yang dipakai didalamnya? Dan apa
tujuan dari pendidikan islam itu sendiri?.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Pendidikan Islam
B.
Dasar Pendidikan Islam
C.
Tujuan Pendidikan Islam
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan Islam
1. Pengertian
Etimologi Pendidikan Islam
Pendidikan dalam wacana keislaman lebih populer dengan istilah tarbiyyah,
ta’lim, dan ta’dib. Masing-masing istilah tersebut memiliki pengertian
sendiri, yaitu:
a. Tarbiyyah
Menurut Abdurrahman An-Nahlawi bahwa di dalam bahsa arab kata at-tarbiyyah
memiliki tiga akar kata, yaitu:
1. Rabba
yarbu tarbiyah,yang memiliki makna tambah, yang artinya pendidikan yang merupakan proses
menumbuhkan.
2. Rabiya
yarbu, yang
berarti menjadi besar.
3. Rabba
yarubbu, yang
berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara.
Dari ketiga asal kata diatas dapat di simpulkan bahwa pendidikan
(tarbiyyah) terdiri dari empat unsur yaitu:
1. Menjaga
dan memelihara fitrah anak menjelang baligh.
2. mengembangkan
seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam.
3. Menyerahkan
fitrah dan potensi menuju kepadda kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya.
4. Prosesnya
dilaksanakan secara bertahap.[1]
b. Ta’lim
Ta’lim terbentuk
dari mashdar ‘allama, yang artinya pengajaran. Pendidikan (tarbiyyah)
tidak saja bertumpu pada domain kognitif, tetapi juga efektif dan psikomotorik.
Sementara pengajaran (ta’lim) lebih mengarah kepada aspek kognitif dan efektif.
Menurut Muhammad Rosyid Ridho ta’lim adalah proses transmisi
berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan
tertentu.[2]
c. Ta’dib
Ta’dib disini diartikan dengan pendidikan sopan santun, tata krama, adab,
budi pekerti, akhlak, etika, dan moral.[3]
Ta’dib yang seakar dengan kata adab memiliki arti pendidikan peradaban atau
kebudayaan.
Menurut Al-NaquibAl-Attas, ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat yang tepat
dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing kearah
Tuhan.
2. Pengertian
Terminologi Pendidikan Islam
Pendidikan islam secara terminologi
menurut SA. Ibrahim menyatakan bahwa, pendidikan islam adalah suatu
sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya
dengan idiologi islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai
dengan ajaran islam.
B. Dasar
Pendidikan Islam
Yang dimaksud dasar pendidikan Islam
adalah pandangan hidup yang melandasi seluruh aktifitas pendidikan.[4]
Dasar pendidikan Islam merupakan
landasan operasional untuk merealisasikan dasar ideal/sumber pendidikan Islam.
Menurut Hasan Langgulung, dasar pendidikan Islam ada enam, yaitu historis,
sosiologis, ekonomi, politik dan administrasi, psikologis, dan filosofis.
Keenam dasar itu berpusat pada dasar filosifis.[5]
Untuk menentukan dasar pendidikan
Islam, selain pertimbangan tersebut juga tidak lepas dari pertimbangan teologis
seorang Islam. Dalam Islam, dasar operasional segala sesuatu adalah agama,
sebab agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang bernuansa
keislaman. Dengan Agama, semua aktivitas kependidikan menjadi lebih bermakna,
mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah.[6]
1.
Dasar
Pendidikan Islam yang Berpusat pada Dasar Filosofis
a.
Dasar
Historis
Dasar
historis adalah dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa lalu,
baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan, agar kebijakan yang
ditempuh masa kini akan lebih baik. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18,
yang artinya “Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok.”
b.
Dasar
Sosiologis
Dasar
sosiologis adalah dasar yang memberikan kapada sosio-budaya, yang mana dengan
sosiobudaya itu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini juga berfungsi sebagai tolok
ukur dalam prestasi belajar. Artinya, tinggi rendahnya suatu pendidikan dapat
diukur dari tingkat relevansi output pendidikan dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak
kehilangan konteks atau tercerabut dari akar masyarakatnya. Prestasi pendidikan
hampir tidak berguna jika prestasi itu merusak masyarakat. Demikian juga,
masyarakat yang baik akan menyelenggarakan format pendidikan yang baik pula.
c.
Dasar
Ekonomi
Dasar
Ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi financial,
menggali, dan mengatur sumber-sumber serta bertanggungjawab terhadap rencana
dan anggaran pembelanjaannya. Dikarenakan pendidikan dianggap suatu yang luhur
maka sumber-sumber financial dalam menghidupkan pendidikan harus bersih, suci,
dan tidak bercampur dengan harta benda yang subhat. Ekonomi yang kotor
akan menjadikan ketidakberkahan hasil pendidikan.
d.
Dasar
Politik dan Administratif
Dasar
politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis yang
digunakan sebagai dasar bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan
direncanakan bersama. Dasar politik akan menjadi pentting untuk pemerataan
pendidikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dasar ini juga berguna
untuk menentukan kebijakan umum (‘ammah) dalam rangka kemaslahatan
bersama, bukan hanya untuk golongan atau kelompok tertentu. Sedangkan dasar
administrasi berguna untuk memudahkan pelayanan pendidikan, agar pendidikan
dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan teknis dalam pelaksanaannya.
e.
Dasar
Psikologis
Dasar
Psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat, watak,
karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi,
serta sumber daya yang lain. Dasar ini berguna juga untuk mengetahui tingkat
kepuasan dan kesejahteraan batiniyah pelaku pendidikan, agar mereka mampu
meningkatkan prestasi dan kompetisi dengan cara yang baik dan sehat.[7]
2.
Dasar
Pendidikan Islam dari Pertimbangan Teologis Islam
Dasar
ini bisa disebut juga sebagai dasar religius. Dasar religius adalah dasar yang
diturunkan dari ajaran agama. Agama menjadi frame bagi semua dasar
pendidikan Islam. Aplikasi dasar-dasar
yang lain merupakan bentuk realisai diri yang bersumberkan dari agama dan bukan
sebaliknya. Apabila agama Islam menjadi frame bagi dasar pendidikan
Islam, maka semua tindakan kependidikan dianggap sebagai suatu ibadah.[8]
Karena
pendidikan menduduki posisi terpenting dalam kehidupan manusia, maka ilmu
pendidikan Islam memilih Alquran dan Hadits sebagai dasarnya. Mengapa orang
Islam meletakkan Alquran dan hadits menjadi dasar pendidikannya, jawabannya
adalah karena kedua sumber tersebut dijamin kebenarannya.[9]
Islam
sebagai pandangan hidup yang berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah, baik yang
termuat dalam Alquran maupun Sunnah Rasul diyakini mengandung kebenaran mutlak
yang bersifat transendental, universal dan eternal (abadi), sehingga secara
akidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia,
artinya memenuhi kebutuhan manusia kapan dan dimana saja (likulli zamanin wa
makanin).[10]
C. Tujuan
Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan saripati
dari seluruh renungan pedagogik. Dari sini dapat kita dipahami, bahwa tujuan
pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan jalannya pendidikaan,
sehingga perlu dirumuskan sebaik-baiknya sebelum semua kegiatan pendidikan
dilaksanakan.
Dalam tujuan pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, sebagai
berikut:
1. Tujuan
tertinggi dan terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan kerena sesuaidengan
konsep Ilahi yang mengandung kebenaran muthlak dan universal. Tujuan tertinggi
dan terakhir ini pada dasarnya sesuai dengan tujuan hidup dn peranannya sebagai
ciptaan Allah SWT.
2. Tujuan
umum
Tujuan ini lebih bersifat realistik dan berfungsi sebagai arah yang taraf
pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan
kepribadian subyek didik, sehingga mampu menghadirkan dirinya sebagai
sebuah pribadi yang utuh. Itulah yang
disebut realisasi diri (self realization).
3. Tujuan
khusus
Tujuan khusus ialah pengkhususan operasionalisasi tujuan nomer pertama
(tujuan tertinggi dan terakhir) dan kedua (tujuan umum) dalam pendidikan islam.
Tujuan khusus bersifat relatif, sehingga dimungkinkan unutuk diadakan perubahan
dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada
kerangka tujuan tertinggi, terakhir dan umum itu.[11]
Tujuan sebagai arah perkembangan subyek didik haruslah disesuaikan dengan
tingkat perkembangan, kebutuhan, perasaan, perhatian, dan bahkan lingkungan
subyek didik tersebut. Oleh karena itu pendidikan islam bertujuan untuk
menumbuhkan pola kepribadian subyek
didik.[12]
Menurut Muhammad Fadhil Al-Jamaly, tujuan pendidikan islam yang
berdasarkan Al-Qur’an meliputi:
1. Menjelaskan
posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya, dan
tanggung jawabnya dalam kehidupan ini.
2. Menjelaskan
hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat.
3. Menjelaskan
hubungan manusia dengan alam, dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan
dengan cara memakmurkan alam semesta.
4. Menjelaskan
hubungannya dengan Sang Kholiq sebagai pencipta alam semesta.[13]
Kongres se-Dunia ke II tentang pendidikan islam tahun 1980 di Islamabad, menyatakan
bahwa:
“Tujuan
pendidikan islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian
manusia (peserta didik) secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui
latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasiona; perasaan
dan indera. Karena itu pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek
fitrah peserta didik; aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiyah,
dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif; dan mendorong semua aspek
tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan
muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik
secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia”
Berdasarkan rumusan diatas, dapat dipahami bahwa pendidikan islam
merupakan proses membimbing dan membina fitrah peserta didik secara
maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai muslim
paripurna (insan al-kamil). Melalui sosok pribadi yang demikian, peserta
didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman, ilmu, dan amal secara
integral bagi terbinanya kehidupan yang harmonis, baik dunia maupun akhirat.[14]
IV. KESIMPULAN
Demikianlah pembahasan kita seputar pengertian, dasar, dan tujuan ilmu
pendidikan islam. Dan dari itu kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan islam
sangatlah penting bagi kita umat beragama islam sebagai sarana mengapresiasikan
segala curahan dalam mendidik diri maupun orang lain. Karena pendidikan islam
mempunyai dasar-dasar yang tidak bisa kita ragukan lagi ke relevanannya.
Oleh sebab itu sorot tujuan pendidikan islam sangatlah relevan dan ideal
bagi kita dalam menjalani proses pengembangan potensi diri secara baik dan
terarah, karena pendidikan islam sendiri telah berlandaskan dasar-dasar yang
relevan juga. Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang bersifat manusiawi,
dan tidaklah terkait waktu dan tempat, karena sifatnya yang terus-menerus.
V. PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap kemampuan
kepada para hamba-hambaNya, sehingga dalam hal ini kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan usaha dan upaya yang kami punya. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangatlah kami harapkan adanya, untuk kepentingan kita
bersama agar bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Dan semoga apa yang
telah kita pelajari mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Ideologi
Pendidikan Islam, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010.
Al-Rosyidin dan Syamsul Nizar, Filsafat
Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Arifin, H. M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Muhimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2005.
Umar, Bukhori, Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2010.
Yunus, Muhammad, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: YP3A, 1973.
No comments:
Post a Comment